Apabila anggota kelompok profesi itu menyimpang dari kode etiknya, maka kelompok profesi itu akan tercemar di mata masyarakat. Oleh karena itu, kelompok profesi harus mencoba menyelesaikan berdasarkan kekuasaannya sendiri. Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi.
Kode etik profesi dapat berubah dan diubah seiring perkembangan zaman. Kode etik profesi merupakan pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan ini perwujudan nilai moral yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar.
Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri. Setiap kode etik profesi selalu dibuat tertulis yang tersusun secara rapi, lengkap, tanpa catatan, dalam bahasa yang baik, sehingga menarik perhatian dan menyenangkan pembacanya. Semua yang tergambar adalah perilaku yang baik-baik.
- Sifat Kode Etik Profesional
Sifat dan orientasi kode etik hendaknya:- Singkat
- Sederhana
- Jelas dan Konsisten
- Masuk Akal
- Dapat Diterima
- Praktis dan Dapat Dilaksanakan
- Komprehensif dan Lengkap
- Positif dalam Formulasinya
- Tujuan Kode Etik
Tujuan Kode Etik Profesi:- Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
- Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
- Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
- Untuk meningkatkan mutu profesi.
- Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
- Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
- Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
- Menentukan baku standarnya sendiri.
- Fungsi Kode Etik
Sumaryono (1995) mengemukakan 3 alasannya, yaitu:- Sebagai sarana kontrol sosial
- Sebagai pencegah campur tangan pihak lain
- Sebagai pencegah kesalahpahaman dan konflik
- Kode Etik Seorang Profesional Teknologi Informasi
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma . Dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien, antara para Professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu Bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user; ia dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya : hacker, cracker, dll).Daftar Pustaka:
http://egankurniawan.blogspot.co.id/2014/04/etika-profesi-dan-profesionalisme.htmlhttps://ranisakura.wordpress.com/2010/06/04/kode-etik-profesional/
https://bayuarista1994.wordpress.com/2015/10/31/pengertian-etika-profesi-serta-profesionalisme/
http://ratnasariii.blogspot.co.id/2013/04/etika-profesi-profesionalisme-ciri-ciri.html
0 komentar:
Posting Komentar