TEORI
ORGANISASI UMUM 2
PRODUKSI
DAN STRUKTUR PASAR
Disusun
Oleh:
Charlie
Ariya Bodhi
11113879
2KA32
Universitas
Gunadarma
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pengertian
yang sangat sederhana, pasar adalah sebagai tempat bertemunya antara penjual
dan pembeli. Mereka saling berinteraksi melakukan transaksi jual dan beli
barang bahkan jasa pun ada.
Pasar merupakan
salah satu dari kegiatan perekonomian masyarakat dimana uang di gunakan sebagai
alat tukar- menukar, barang jadi uang ataupun uang jadi barang antar penjual
dan pembeli. Setiap proses yang mempertemukan antara penjual dan pembeli maka
akan membentuk harga yang disepakati namun sebelumnya telah terjadi
tawar-menawar antara penjual dan pembeli. Tidak semua pasar melakukan transaksi
setiap hari, ada yang harian, mingguan, bulanan, tahunan, dan temporer itu semua tergantung setiap
daerah.
B. Maksud dan Tujuan
Penulisan dari
sebuah makalah ini merupakan salah satu tugas dari Teori Organisasi Umum 2
dengan mengangkat tema mengenai “Produksi dan Struktur Pasar”. Tujuan dari
penulisan ini antara lain :
1.
Memenuhi
tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum 2.
2.
Mengetahui
apa itu arti produksi.
3.
Mengetahui
apa itu arti pasar.
4.
Mengetahui
macam-macam pasar menurut bentuk dan strukturnya.
5.
Agar
dapat mengetahui ciri – ciri dari berbagai jenis pasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Produksi
1. Pengertian Produksi
Produksi adalah
upaya atau kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang. Arah kegiatan
ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan yang sifatnya dapat menambah atau
menciptakan kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin jasa. untuk
melaksanakan kegiatan produksi tersebut tentu saja perlu dibuat suatu
perencanaan yang menyangkut apa yang akan diproduksi, berapa anggarannya dan
bagaimana pengendalian / pengawasannya. Bahkan harus perlu difikirkan, kemana
hasil produksi akan didistribusikan, karena pendistribusian dalam bentuk
penjualan hasil produksi pada akhirnya merupakan penunjang untuk kelanjutan
produksi. Pada hakikatnya kegiatan produksi akan dapat dilaksanakan bila
tersedia faktor-faktor produksi, antara lain yang paling pokok adalah berupa
orang / tenaga kerja, uang / dana, bahan-bahan.
Adapun pendapat
dari para ahli ekonomi seperti yang ada di bawah ini:
Para ahli ekonomi mendefinisikan
produksi sebagai “menghasilkan kekayaan melalui eksploitasi manusia terhadap
sumber-sumber kekayaan lingkungan” Atau bila kita artikan secara
konvensional,produksi adalah proses menghasilkan atau menambah nilai guna suatu
barang atau jasa dengan menggunakan sumber daya yang ada. Produksi tidak
berarti menciptakan secara fisik sesuatu yang tidak ada, karena tidak seorang
pun yang dapat menciptakan benda. Oleh karenanya dalam pengertian ahli ekonomi,
yang dapat dikerjakan manusia hanyalah membuat barang-barang menjadi
berguna,disebut “dihasilkan”. Produksi bisa ditilik dari dua aspek; kajian
positif terhadap hukum-hukum benda dan hukum-hukum ekonomi yang menentukan
fungsi produksi, dan kajian normatif yang membahas dorongan-dorongan dan tujuan
produksi. Pembahasan mengenai nilai,
norma, dan etika dalam produksi termasuk kedalam aspek normative yang banyak
dikaji oleh para ahli teori social.
2. Fungsi Produksi
Fungsi produksi
itu sendiri secara garis besar mamiliki arti yaitu suatu fungsi yang mempunyai
hubungan antara berbagai kombinasi input yang di gunakan untuk menghasilkan
output. Sedangkan di bawah ini saya akan memperjelas lebih mendetail tentang
fungsi produksi.
fungsi produksi
adalah fungsi yang menentukan output dari perusahaan untuk semua kombinasi
masukan. Sebuah fungsi meta-produksi (kadang-kadang fungsi metaproduction)
membandingkan praktek entitas yang ada mengkonversi input menjadi output untuk
menentukan fungsi praktek produksi yang paling efisien dari entitas yang ada,
apakah praktik produksi yang paling efisien layak atau produksi praktek yang
paling efisien yang sebenarnya. Dalam kedua kasus, output maksimum dari suatu
proses produksi teknologi-ditentukan adalahfungsi matematika dari satu atau
lebih masukan. Dengan kata lain, diberikan himpunan semua kombinasi teknis
layak output dan input, hanya mencakup kombinasi output maksimum untuk satu set
input tertentu akan merupakan fungsi produksi. Atau, fungsi produksi dapat
didefinisikan sebagai spesifikasi persyaratan masukan minimum yang diperlukan
untuk menghasilkan jumlah output yang ditunjuk, mengingat teknologi yang
tersedia. Hal ini biasanya dianggap bahwa fungsi produksi yang unik dapat
dibangun untuk setiap teknologi produksi.
Empat fungsi
terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:
a.
Proses
pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan
masukan (inputs),
b.
Jasa-jasa
penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk
penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
c.
Perencanaan,
merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan
operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
d.
Pengendalian
atau perawatan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai
dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan
pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan .
Everett dan
Ebert (1992:5) memberikan definisi atau pengertian fungsi produksi dengan
mengatakan sebagai berikut :”Economic refer to this transformation of resources
into goods and services as the production function for all operation systems
the general goals is to create some kinds of value added, so that the output
are worth more to consumers than just the sun of the individual inputs. ” Jadi
fungsi produksi merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang, mengubah sesuatu yang nilainya lebih rendah menjadi
sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi dengan menggunakan sumber daya yang
ada, seperti bahan baku, tenaga kerja, mesin dan sumber-sumber lainnya,
sehingga produk yang dihasilkan dapat memberikan kepuasan pada konsumen. Dengan
demikian untuk membuktikan apakah produksi tersebut telah berjalan atau tidak,
maka diperlukan suatu pemeriksaan yaitu pemeriksaan manajemen. Sedangkan
program pemeriksaan manajemen pada fiingsi produksi yang akan dilakukan adalah
perencanaan dan pengendalian produksi, tenaga kerja produksi, fasilitas
produksi, dan pelaksanaan proses produksi.
Dengan asumsi
bahwa output maksimum teknologi mungkin dari himpunan input dicapai, ekonom
menggunakan fungsi produksi dalam analisis yang abstrak dari masalah teknik dan
manajerial inheren terkait dengan proses produksi tertentu. Masalah-masalah
teknik dan manajerial efisiensi teknis diasumsikan untuk dipecahkan, sehingga analisis
yang dapat fokus pada masalah efisiensi alokatif . Perusahaan diasumsikan
membuat pilihan tentang alokasi berapa banyak masing-masing faktor input untuk
digunakan dan berapa banyak output untuk menghasilkan, mengingat biaya (harga
pembelian) dari setiap faktor, harga jual output, dan penentu teknologi
diwakili oleh fungsi produksi. Sebuah membingkai keputusan di mana satu atau
lebih input yang dipertahankan konstan dapat digunakan, misalnya, (fisik)
modaldapat diasumsikan tetap (konstan) dalam jangka pendek , dan input tenaga
kerja dan kemungkinan lainnya seperti variabel bahan baku, sementara dalam
jangka panjang , jumlah modal dan faktor-faktor lain yang dapat dipilih oleh
perusahaan adalah variabel. Dalam jangka panjang, perusahaan bahkan mungkin memiliki
pilihan teknologi, diwakili oleh berbagai fungsi produksi mungkin.
Hubungan antara
output ke input adalah non-moneter, yaitu fungsi produksi berkaitan input fisik
untuk output fisik, dan harga dan biaya yang tidak tercermin dalam fungsi.
Tetapi fungsi produksi tidak model lengkap dari proses produksi: sengaja
abstrak dari aspek inheren dari proses produksi fisik yang sebagian orang akan
berpendapat sangat penting, termasuk kesalahan, entropi atau limbah. Selain
itu, fungsi produksi tidak biasanya model proses bisnis , baik, mengabaikan
peran manajemen. (Untuk primer pada elemen fundamental dari teori produksi
ekonomi mikro, melihat dasar-dasar teori produksi ).
Tujuan utama dari fungsi produksi adalah
untuk mengatasi efisiensi alokatif dalam penggunaan input faktor dalam produksi
dan distribusi yang dihasilkan pendapatan untuk faktor-faktor. Berdasarkan
asumsi-asumsi tertentu, fungsi produksi dapat digunakan untuk memperoleh sebuah
produk marjinal untuk setiap faktor, yang berarti pembagian yang ideal dari
pendapatan yang dihasilkan dari output ke pendapatan karena masing-masing
faktor input produksi.
Menentukan fungsi produksi
Fungsi produksi dapat dinyatakan dalam
bentuk fungsional sebagai sisi kanan
Q = f (X 1, X 2, X 3 ,…, X n)
di mana:
Q = jumlah output
X 1, X 2, X 3 ,…, X n = jumlah input
faktor (seperti modal, tenaga kerja, tanah atau bahan baku).
Jika Q bukan matriks (yaitu skalar,
vektor, atau bahkan matriks diagonal), maka bentuk ini tidak mencakup produksi
bersama, yang merupakan proses produksi yang memiliki beberapa co-produk. Di
sisi lain, jika f peta dari R n ke R k maka fungsi produksi bersama
mengekspresikan penentuan jenis k output yang berbeda berdasarkan pada
penggunaan bersama dari jumlah tertentu dari input n.
Salah satu
formulasi, tidak mungkin relevan dalam praktek, adalah sebagai fungsi linear:
Q = a + b X 1 + X 2 + c d X 3 + …
di mana a, b, c, dan d adalah parameter
yang ditentukan secara empiris.
Lain adalah sebagai Cobb-Douglas fungsi
produksi:
Para fungsi produksi Leontief berlaku
untuk situasi di mana input harus digunakan dalam proporsi yang tetap, mulai
dari yang proporsi, jika penggunaan satu input meningkat tanpa orang lain
meningkat, output tidak akan berubah. Ini fungsi produksi diberikan oleh
Bentuk-bentuk lain termasuk elastisitas
substitusi yang konstan fungsi produksi (CES), yang merupakan bentuk umum dari
fungsi Cobb-Douglas, dan fungsi produksi kuadrat. Bentuk terbaik dari persamaan
untuk menggunakan dan nilai-nilai parameter(a, b, c, …) bervariasi dari perusahaan
ke perusahaan dan industri untuk industri. Dalam fungsi produksi jangka pendek
setidaknya satu dari X ‘s (input) adalah tetap. Dalam jangka panjang semua
faktor input adalah variabel pada kebijaksanaan manajemen.
B. Pasar
1. Pengertian Pasar
Dalam arti yang sederhana, pasar
adalah bertemunya penjual dan pembeli secara langsung untuk melakukan transaksi
jual-beli. Sedangkan dalam arti luas, pasar adalah keseluruhan permintaan dan
penawaran terhadap barang atau jasa. Jadi pasar secara umum adalah dimana
produsen menjual barang atau jasa, dan konsumen membeli barang atau jasa yang
di sediakan oleh produsen.
Sedangkan latar belakang
terbentuknya sebuah pasar itu sendiri dimulai dari kebiasaan masyarakat pada
zaman dahulu yang menggunakan system barter atau system tukar menukar barang
atas barang yang sedang dibutuhkan.Dalam system jual beli yang terjadi di pasar
untuk saat ini menggunakan alat jual berupa uang yang sudah mempunyai nominal
untuk menetapkan harga sebuah barang.
Pada awalnya jenis pasar masih
sangat terbatas dan didominasi oleh pasar tradisional, dimana proses tawar
menawar masih dapat dilakukan sebelum barang resmi dibeli oleh pembeli. Namun,
semakin berkembangnya zaman semakin banyak pula jenis-jenis pasar yang baru,
seperti pasar modern (supermarket, swalayan, dan sebagainya).
2. Struktur Pasar
Struktur pasar
pada dasarnya memilki 2 golongan, yaitu :
A. Pasar Persaingan Sempurna
Pada pasar jenis
ini memiliki pasar atau industry dengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak
serta produk yang dijual bersifat homogen itu artinya baik pembeli maupun
penjual tidak mempengaruhi pasar atau industry.
Pasar jenis ini
merupakan jenis struktur pasar yang paling ideal karena sistem pasar ini
menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi tingkat
efesiensinya.Perekonomian di Indonesia merupakan pasar persaingan sempurna akan
tetapi dalam prakteknya sulit untuk menentukan jenis industri yang struktur
organisasinya digolongkan kepada persaingan yang murni yang memiliki ciri-ciri
yang sama seperti pada teori.
Ciri-ciri pasar
persaingan sempurna, antara lain :
1.
Perusahaan
mudah keluar dan masuk. Artinya, apabila perusahaan mengalami kerugian atau
ingin berhenti dari kegiatan perindustrian tersebut, mereka bisa berhenti tanpa
harus ada syarat apapun. Sebaliknya, jika ada perusahaan yang ingin memulai
penindustrian tersebut bisa dengan mudah masuk.
2.
Menghasilkan
barang yang sama. Yang dimana, pembeli tidak dapat membedakan barang hasil
produksi dari perusahaan satu dan yang lain.
3.
Banyak
perusahaan dalam pasar. Kenaikan atau penurunan harga di dalam pasar ini
sedikitpun tidak berpengaruh, karena banyak atau beberapa perusahaan
memproduksi barang yang sama.
4.
Pembeli
mempunyai pengetahuan tentang keadaan harga di pasar, sehingga produsen tidak
dapat menaikan harga penjualan barang yang berlaku di pasar karena pembeli
mengetahui perubahan harga yang berlaku di pasar.
5.
Perusahaan
adalah pengambil harga. Maksudnya, perusahaan tidak dapat menentukan harga
sendiri, karena harga tersebut sudah di tentukan atas persetujuan semua
produsen pasar.
Kelebihan pasar
persaingan sempurna antara lain:
1.
Karena
biaya yang tidak terlalu tinggi,
2.
Penjual
bebas membuka dan menutup usahanya
3.
Barang
yang tersedia di pasar banyak
4.
Penjual
dan pembeli mencapai kepuasan maksimal.
Kelemahan pasar
persaingan sempurna antara lain :
1.
Persaingan
sempurna tidak mendorong inovasi
2.
Persaingan
sempurna adakalanya menimbulkan biaya social
3.
Membatasi
pilihan konsumen
4.
Biaya
produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
5.
Distribusi
pendapatan tidak selalu merata
6.
Penjual
tidak berani membuat harga seenaknya sendiri
7.
Hanya
ada dalam kondisi perekonomian ideal.
B. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan
tidak sempurna merupakan kebalikan dari pasar persaingan sempurna, dimana
terjadi ketidak seimbangan antara penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi
jual-beli barang atau jasa. Pasar persaingan tidak sempurna terdiri dari :
1. Pasar Monopoli
Pasar monopoli
adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana hanya ada
satu penjual atau produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau konsumen.
Pasar monopoli
memiliki ciri-ciri antara lain :
a.
Hanya
ada seorang penjual yang menguasai pasar
b.
Tidak
adanya barang pengganti yang memilki persamaam produk (mirip)
Contoh pasar
monopoli :
a.
PT.KA
b.
Telkom
c.
PT.PLN
2. Pasar Oligopoli
Pasar Oligopoli
adalah pasar yang hanya terdapat beberapa penjual atau produsen yang saling
bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak.
Ciri - ciri
persaingan Oligopoli :
a.
Terdapat
beberapa penjual atau produsen yang menguasai pasar.
b.
Hanya
ada satu beberapa pengusaha yang membuat barang / jasa yang pada dasarnya
hampir sama.
c.
Pasar
tidak begitu luas , artinya konsumen tidak begitu melimpah.
d.
Para
pengusaha yang hanya sedikit itu sangat tergantung antara yang satu dengan yang
lainnya, jika yang satu maju maka yang lain akan tergeser.
3. Pasar Duopoli
Pasar Duopoli
adalah Suatu pasar dimana penawaran suatu jenis barang dikuasai oleh dua
perusahaan atau penjual.
Ciri-ciri dari
pasar duopolistik adalah :
a.
Terdapat beberapa perusahaan di dalam pasar
b.
Terkadang
perusahaan yang ada di pasar hanya dua
c.
Adanya
unsur kolusi
d.
Kepemimpinan
harga
4. Pasar Monopolistik
Pasar
Monopolistik adalah dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang
yang serupa tapi memiliki beberapa aspek perbedaan yang menunjukan
karakteristik produk yang dihasilkan setiap perusahaan. Contoh : Produk shampoo
yang memiliki keunggulan misalnya untuk kehalusan rambut, anti ketombe,
pencegah kerontokan dan lain-lain.
Ciri-ciri pasar
monopolistik :
a.
Terdapat
banyak produsen atau penjual
b.
Adanya
differentiated product.
c.
Produsen
dapat mempengaruhi harga
d.
Produsen
dapat keluar masuk pasar
e.
Promosi
penjualan harus aktif.
5. Pasar Monopsoni
Pasar Monopsoni
adalah pasar yang hanya terdapat satu pembeli sedangkan penjualnya banyak,
sehingga pembeli bisa menentukan harga. Contoh : Di Indonesia seperti PT.
Kerata Api Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.
Ciri-ciri pasar
monopsoni :
a.
Pembeli
memiliki kekuatan dalam menentukan harga
b.
Bentuk
interaksi antara permintaan dan penawaran dimana permintaannya hanya satu
perusahaan
c.
Satu
pelaku usaha menguasai penerimnaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas
barang dan jasa dalam suatu pasar komoditas
6. Pasar Oligopsoni
Pasar Oligopsoni
adalah pasar yang terdapat beberapa pembeli. masing-masing pembeli memiliki
peran yang cukup besar untuk mempengaruhi harga barang dan jasa.
Ciri-ciri pasar
oligopsoni:
a.
Terdapat
beberapa pembeli
b.
Pembeli
bukan konsumen tetapi pedagang
c.
Barang
yang dijual merupakan bahan mentah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah
yang saya buat ada point – point penting tentang Materi Struktur Pasar, yaitu :
a.
Struktur
pasar adalah Penggolongan berbagai jenis
pasar berdasarkan strukturnya.
b.
Struktur
pasar biasanya dibagi kedalam beberapa
jenis, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna.
c.
Pasar
persaingan sempurna adalah persaingan yg terjadi dimana, jumlah penjual dan
pembeli yang banyak dengan produk yang bersifat homogen atau produk yang sama.
d.
Pasar
persaingan tidak sempurna biasanya dibagi beberapa jenis, yaitu Pasar monopoli,
Pasar oligopoly, Pasar monopolistic, Pasar oligopsoni, dan Pasar duopoly.
e. Saran
Tentunya ada
kekurangan tentang makalah kami, kerena itu kami berharap banyak untuk para
pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun agar sempurnanya makalah di kesempatan -
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi para pembaca, khususnya
bagi pembaca yang membutuhkan ilmu dari makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA
http://arzamitra.wordpress.com/2011/11/13
http://putracenter.net/2009/07/22/teori-ekonomi-mikro-struktur-pasar/
http://diwika.blogspot.com/2011/03/makalah-struktur-pasar.html
http://alvinjunizar.blogspot.com/2011/02/makalah-struktur-pasar.html
0 komentar:
Posting Komentar