Minggu, 14 Desember 2014

Perkembangan Organisasi

PERKEMBANGAN ORGANISASI


Nama Kelompok:
  1. Charlie Ariya 
  2. Fajar
  3. Yazid Bustomi
  4. Bonar
  5. Juan Ceasar Andrianto





KATA PENGANTAR

       Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Perubahan dan Perkembangan Organisasi”
       Makalah ini berisikan tentang faktor dan proses berubah dan berkembangnya sebuah organisasi. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang perkembangan organisasi.
       Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam menyusun makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita semua.
Penyusun




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFRAR ISI ii
PENDAHULUAN 
I. Latar Belakang 1
II. Rumusan Masalah 1
PEMBAHASAN 
1. Faktor – Faktor Pengembangan Organisasi 2
2. Proses Perubahan 3
3. Ciri – Ciri Pengembangan Organisasi 5
4. Metode Pengembangan Orgnisasi 6
CONTOH KASUS 7
PENUTUP 
I. Penutup 11
II. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12




PENDAHULUAN

I. Latar Belakang 

Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan bersama akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian. Pengembangan organisasi (PO) sebagai suatu disiplin perubahan perencanaan yang menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan praktek keperilakuan untuk membantu organisasi-organisasi mencapai efektivitas yang lebih besar.
Para manajer dan staf ahli harus bekerja dengan dan melalui orang-orang untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dan PO dapat membantu mereka membentuk hubungan yang efektif di antara mereka. Di dalam menghadapi akselerasi perubahan yang semakin cepat, PO diperlukan untuk bisa mengatasi konsekuensi-konsekuensi dari perubahan tersebut.
Pengembangan organisasi pada dasarnya berbeda dengan berbagai upaya perubahan organisasi yang dilakukan secara terencana, seperti upaya perubahan dengan melakukan pembelian peralatan baru, atau merancang ulang sebuah desain, ataupun menyusun ulang suatu kurikulum sekolah, atau suatu departemen pada suatu fakultas. Hal ini karena fokus kajian PO itu terletak pada peningkatan kemampuan organisasi untuk dapat mengetahui dan memecahkan berbagai masalah yang dihadapi organisasi itu sendiri.

II. Rumusan Masalah

1. Apa faktor – faktor yang menyebabkan perubahan pada organisasi?
2. Bagaimana proses terjadinya perubahan?
3. Apa saja ciri – ciri pengembangan organisasi?
4. Bagaimana metode pengembangan pada organisasi?




PEMBAHASAN

1. Faktor – Faktor Perubahan Organisasi

Alvin L. Bertrand berpendapat bahwa awal dari perubahan itu adalah komunikasi, yaitu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak yang lain sehingga dicapai pemahaman bersama, hal ini disebabkan karena adanya pengkomunikasian gagasan-gagasan, ide-ide, nilai-nilai, keyakinan-keyakinan maupun hasil-hasil kebudayaan fisik.
Sebuah perubahan dan pengembangan dapatlah terjadi pada apapun dan siapapun tidak terkecuali dengan organisasi. Tidak banyak individu atau organisasi menyukai adanya perubahan, namun perubahan tidak dapat dihindari namun harus di hadapi.
Proses perubahan organisasi adalah konsep daur hidup atau life cycle. Organisasi mengalami proses kelahiran pertumbuhan, berkembang, kematangan, kemunduran dan akhirnya mengalami kematian sebagaimana dalam semua sistem biologi dam sistem sosial. Secara garis ada dua faktor penyebab terjadinya perubahan dalam organisasi yaitu:

a. Faktor Ekstern

Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.

b. Faktor Intern

Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber antara lain:
- Problem hubungan antar anggota
- Problem dalam proses kerja sama
- Problem keuangan

Hubungan antar anggota yang kurang harmonis merupakan salah satu problem yang lazim terjadi. Dibedakan menjadi dua, yaitu: problem yang menyangkut hubungan atasan bawahan (hubungan yang bersifat vertikal), dan problem yang menyangkut hubungan sesama anggota yang kedudukannya setingkat (hubungan yang bersifat horizontal).

Dari perubahan tersebut tentunya akan berdampak pada beberapa perubahan dalam organisasi tersebut, seperti perubahan sifat organisasi. Untuk menangani masalah tersebut, haruslah organisasi tersebut menetapkan suatu tindakan atau kebijakan dan penyesuaian diri agar sifat organisasi yang sebelumnya tidak lenyap dan terganti. Saat terjadi perubahan struktur organisasi, haruslah tetap berpegang teguh kepada prinsip bahwa struktur organisasi telah disusun dan di tetapkan dengan tujuan memberikan suatu gambaran tentang berbagai hal dalam organisasi tersebut. Dalam melakukan perubahan dalam suatu organisasi umumnya tidak berjalan dengan begitu lancar karna terdapat beberapa hambatan dalam proses perubahan tersebut. Hambatan tersebut umumnya terjadi dari luar atau dari faktor ekstenal.


2. Proses Perubahan

Organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Yang dimaksud dengan proses perubahan organisasi adalah tata urutan atau langkah langkah dalam mewujudkan perubahan organisasi.
Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur, teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi. suatu organisasi tidak harus melaksanakan suatu perubahan. Hal ini merupakan suatu strategi untuk memenuhi beberapa keseluruhan tujuan dari suatu organisasi.Langkah tersebut terdiri dari :

a. Mengadakan Pengkajian

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia sebelumnya.

b. Mengadakan Identifikasi

Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.

c. Menetapkan Perubahan

Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.

d. Menentukan Strategi

Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin organisasi haru segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.

e. Melakukan Evaluasi

Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.


3. Ciri – Ciri Pengembangan Organisasi

Suatu strategi pendidikan yang kompleks yang dimaksudkan untuk mengubah keyakinan, sikap, nilai, dan struktur organisasi sehingga mereka dapat lebih beradaptasi dengan teknologi baru, pemasaran dan tantangan, dan tingkat yang memusingkan perubahan itu sendiri. Maka Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
  2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.
  3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
  4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
  5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
  6. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.

Bila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran pada tingkat individu dan kelompok, maka perkembangan manajemen telah mengenal pembelajaran organisasi (learning organization), yang secara sederhana dapat diartikan sebagai organisasi yang secara terus menerus melakukan perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi, memanfaatkan tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya agar mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah.


4. Metode Pengembangan Organisasi

Dalam kegiatan pengembangan organisasi terdapat berbagai macam metode yang pada dasarnya dikelompokan dalam 2 macam, yaitu metode pengembangan perilaku, dan metode pengembangan keterampilan dan sikap.

1. Metode Pengembangan Perilaku

Metode pengembangan perilaku atau Behavioral Development Methode merupakan metode yang berusaha menyelidiki secara mendalam tentang proses perilaku kelompok dan individu. Hal itu dapat dilakukan dengan mempergunakan berbagai cara. Dengan kata lain, metode pengembangan perilaku dapat dibedakan menjadi berberapa macam.

Dalam buku ini hanya disebutkan 4 macam yaitu, jaringan manajerial, latihan kepekaan, pembentukan tim, dan umpan balik survei.

Jaringan manajerial : Jaringan manajerial atau kisi manajerial disebut juga latihan jaringan adalah suatu metode pengembangan organisasi yang didasarkan jaringan material. Teori ini dipelopori oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Menurut mereka, gaya kepemimpinan akan menjadi sangat efektif apabila perhatian pimpinan terhadap produksi dan orang dalam keadaan seimbang. Dalam hal demikian pimpinan menunjukkan perhatian tinggi baik terhadap produksi maupun terhadap orang.

Latihan Kepekaan : merupakan latihan dalam kelompok. Oleh karena itu metode ini dinamakan pula metode T-group. dalam metode ini yang dimaksud dengan kepekaan adalah kepekaan terhadap diri sendiri dan terhadap hubungan diri sendiri dengan orang lain. Metode ini berlandaskan pada anggapan bahwa kesulitan untuk berprestasi disebabkan oleh adanya persoalan emosional dari kelompok orang-orang yang harus mencapi tujuan.

Pembentukan Tim : Merupakan salah satu metode pengembangan organisasi dengan mengembangkan perilaku kelompok melalui suatu teknik intervensi yang disebut pembentukan tim. Tujuan dari pada pengembangan perilaku kelompok ialah untuk melakukan pekerjaan secara efektif dengan membentuk tim.

Umpan Balik Survei : adalah suatu metode yang berusaha mengumpulkan data-data dari para anggota organisasi. Data itu meliputi data-data yang berhubungan dengan tingkah laku, sikap, seta berbagai perasaan lain yang ada pada diri setiap anggota organisasi.

2. Metode Pengembangan Keterampilan dan Sikap

Metode ini merupakan suatu program latihan yang dilaksanakan secara terus-menerus dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap para anggota organisasi. Oleh karena itu yang dimaksud dengan latihan atau training adalah suatu proses pengembangan kecakapan, pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan sikap tingkah laku dari para anggota organisasi.

Program latihan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya ialah latihan di tempat kerja, latihan instruksi kerja, latihan di luar tempat pekerjaan, dan latihan di tempat kerja tiruan.

Latihan di tempat kerja : Latihan kerja di tempat kerja yang sebenarnya. Latihan ini melatih anggota organisasi untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan dengan lebih efisien. Keuntungan yang diperoleh dalam latihan di tempat kerja ini antara lain, sangat ekonomis karena para peserta tetap produktif selama mereka mengikuti dan menjalankan latihan, selain itu prestasi anggota organisasi tidak akan berkurang atau hilang, hal ini sangat berbeda apabila dibanding dengan latihan yang diadakan diluar tempat kerja. Latihan yang di luar tempat kerja akan mengakibatkan sebagian prestasi hilang apabila peserta latihan kembali ke tempat kerjanya masing-masing.

Latihan instruksi kerja : Terdiri dari 3 macam yaitu Job Instruction Training (latihan mengenai proses pemberian instruksi-instruksi kerja. Para peserta latihan mula-mula diperkenalkan dengan pekerjaan, dan kepada mereka diberikan berbagai instruksi dan demonstrasi secara bertahap mengenai fungsi pekerjaan.) Job Method Training (Latihan yang berhubungan dengan penyederhanaan kerja) Job Relation Training (Latihan yang berhubungan dengan faktor manusian di dalam pekerjaannya setiap hari)

Latihan di luar tempat kerja : merupakan latihan yang diadakan di luar tempat kerja. Salah satu keuntungan dari latihan ini adalah adanya motivasi dari para peserta latihan untuk lebih memahami materi/bahan pelajaran mengingat mereka tidak dibebani dengan pekerjaan selama mereka mengikuti latihan.

Latihan di tempat kerja tiruan : adalah latihan yang diberikan pada tempat kerja tiruan. Latihan ini umumnya diberikan kepada mereka yang bekerja di tempat-tempat kerja yang membawa risiko cukup besar. Dengan latihan ini diharapkan para peserta lebih banyak menguasai tentang teknik-teknik kerja yang baik.




CONTOH KASUS

Kemendag Menuju Kawasan Bebas Korupsi

JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mencanangkan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi (ZI-WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM) di lingkungan Kementerian Perdagangan hari ini, Selasa (9/10/2012), di kantor Kementerian Perdagangan.

Pencanangan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi ini merupakan momentum yang tepat untuk menegaskan bahwa pimpinan dan seluruh pegawai Kementerian Perdagangan berkomitmen mewujudkan Kemendag yang berintegrasi dan bebas dari korupsi. Demikian ditegaskan oleh Mendag.

Deklarasi ZI-WBK diperkuat dengan penandatanganan nota pencanangan oleh Mendag Gita Wirjawan disaksikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB), Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Wakil Ketua Ombudsman, Ketua Forum Bersama Aparat Pengawas Internal Pemerintah (Forbes APIP), Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), serta para pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Mendag menjelaskan, pencanangan ini merupakan bentuk implementasi dari pelaksanaan Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Hal ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, terutama yang terkait dengan prioritas pembangunan reformasi birokrasi yang bertujuan untuk mewujudkan birokrasi yang bersih, profesional, akuntabel dan melayani.

Pencanangan ini juga terkait dengan strategi nasional pencegahan dan pemberantasan kor upsi jangka menengah tahun 2012-2014. Lebih lanjut, Mendag menyampaikan bahwa dalam rangka meraih predikat wilayah bebas dari korupsi, Kemendag telah melaksanakan berbagai upaya nyata melalui program Wilayah Tertib Administrasi (WTA), yaitu mewajibkan kepada setiap unit Eselon II di lingkungan Kemendag untuk melaksanakan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) dan mengelola sumber daya manusia (SDM) & tata laksana (reformasi birokrasi) sesuai dengan petunjuk Kementerian PAN dan RB, mengelola keuangan dan barang milik negara (BMN) sesuai dengan sistem akuntansi pemerintah (SAP), menyelenggarakan penilaian inisiatif anti.




PENUTUP

i. KESIMPULAN
Pada hakikatnya perubahan terkadang perlu terjadi didalam kehidupan berorganisasi. Perubahan perlu dilakukan dengan tujuan agar organisasi tersebut dapat berkembang lebih baik.
Dengan pengalaman yang dimiliki oleh suatu organisasi, mereka dapat menentukan tujuan – tujuan yang ingin dicapai ketika perubahan pada orgnasasi tersebut dilakukan.
Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi.
Oleh karena itu dibutuhkan perkembangan organisasi untuk mempertahankan kehidupan organisasi dalam menghadapi persaingan dan organisasi masa depan yang tidak terlalu mementingkan eksistensi sebuah organisasi.

ii. SARAN
Dengan makalah ini penulis berharap agar pembaca dapat memahami tentang arti penting perubahan dan perkembangan organisasi di dalam kehidupan berorganisasi.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat lebih baik lagi.




DAFTAR PUSTAKA

  • http://rinandarizki.blogspot.com/2012/01/faktor-perubahan-dan-ciri-perkembangan.html
  • http://raitosun.blogspot.com/2011/10/faktor-faktor-perubahan-dan.html
  • http://earthlovesun.blogspot.com/2011/12/ciri-ciri-pengembangan-organisasi-dan.html
  • http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/05/faktor-faktor-penyebab-perubahan.html 
  • http://ediwibowo88.blogspot.com/2010/05/pendahuluan-1.html
  • http://silviaardianasemail.blogspot.com/2011/07/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html
  • http://www.scribd.com/doc/86179003/organisasi
  • http://azenismail.wordpress.com/2010/11/15/bab-12-perubahan-dan-perkembangan-organisasi
  • http://raitosun.blogspot.com/2011/10/proses-perubahan-organisasi.html
  • http://kamaria-akis.blogspot.com/2012/06/39-proses-perubahan-organisasi.html
  • http://fauziah-youngentrepreneur.blogspot.com/2011/09/perubahan-organisasi.html 
  • http://nandacacingan.blogspot.com/2012/10/makalah-perubahan-dan-perkembangan.html
Baca SelengkapnyaPerkembangan Organisasi

Minggu, 09 November 2014

Konflik dan Komunikasi

A. KONFLIK

1. Pengertian Konflik

Menurut kamus besar bahasa Indonesia konflik adalah percekcokkan, perselisihan, pertentangan. Konflik berasal dari kata kerja bahasa latin yaitu configure yang berarti saling memukul. Secara Sosiologis konflik diartikan sebagai proses social antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Jika dilihat definisi secara sosiologis, konflik senantiasa ada dalam kehidupan masyarakat sehingga konflik tidak dapat dihilangkan tetapi hanya dapat diminimalkan.

2. Jenis Konflik

Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6 macam:
  • Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role)).
  • Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
  • Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
  • Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara).
  • Konflik antar atau tidak antar agama.
  • Konflik antar politik.
  • Konflik individu dengan kelompok.

3. Sumber dan Penyebab Konflik

Berikut ini faktor-faktor penyebab terjadinya konflik:
  • Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan
    Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
  • Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda
    Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
  • Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok
    Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.
  • Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat
    Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.

4. Strategi Penyelesaian Konflik

Mengatasi konflik antara pihak-pihak yang bertikai tergantung pada kemauan pihak-pihak yang berkonflik untuk menyelesaikan masalah. Selain itu juga peran aktif dari pihak luar yang menginginkan redanya konflik. Berikut adalah cara-cara untuk mengatasi konflik yang telah terjadi :
  • Rujuk
    merupakan usaha pendekatan demi terjalinnya hubungan kerjasama yang lebih baik demi kepentingan bersama pula.
  • Persuasi
    mengubah posisi pihak lain, dengan menunjukan kerugian yang mungkin timbul, dan bukti factual serta dengan menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan konsisten dengan norma dan standar keadilan yang berlaku.
  • Tawar-menawar
    Suatu penyelesaian yang dapat diterima oleh kedua belah pihak dengan mempertukarkan kesepakatan yang dapat diterima.
  • Pemecahan Masalah Terpadu
    Usaha pemecahan masalah dengan memadukan kebutuhan kedua belah pihak. Proses pertukaran informasi, fakta, perasaan, dan kebutuhan berlangsung secara terbuka dan jujur. Menimbulkan rasa saling percaya dengan merumuskan alternative pemecahan secara bersama dengan keuntungan yang berimbang bagi kedua pihak.
  • Penarikan Diri
    Cara menyelesaikan masalah dengan cara salah satu pihak yang bertikai menarik diri dari hubungan dengan pihak lawan konflik. Penyelesaian ini sangat efisien bila pihak-pihak yang bertikai tidak ada hubungan. Bila pihak-pihak yang bertikai saling berhubungan dan melengkapi satu sama lain, tentu cara ini tidak dapat dilakukan untuk menyelesaikan konflik.
  • Pemaksaan dan Penekanan
    Cara menyelesaikan konflik dengan cara memaksa pihak lain untuk menyerah. Cara ini dapat dilakukan apabila pihak yang berkonflik memiliki wewenang  yang lebih tinggi dari pihak lainnya. Tetapi bila tidak begitu cara-cara seperti intimidasi, ancaman, dsb yang akan dilakukan dan tentu pihak yang lain akan mengalah secara terpaksa.

B. KOMUNIKASI

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

2. Unsur-unsur Komunikasi

  • Lingkungan Komunikasi
    Lingkungan (konteks) komunikasi  memiliki 3 (tiga) komponen penting yaitu
  1. Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud. Maksudnya adalah komunikasi bersifat nyata dan real sehingga dikatakan mempunyai tampilan fisik, baik berupa suara maupun gerakan-gerakan sebagai tanda.
  2. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsung.
  3. Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda gurau.

  • Enkoding - Dekoding
    Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding.
    Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan dekoding.
    Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder (encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder). Seperti halnya sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini secara simultan. Ketika anda berbicara (enkoding), anda juga menyerap tanggapan dari pendengar (dekoding).
  • Sumber Penerima
    Sumber penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (komunikator) kaligus penerima (komunikan). Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainya.
    Tetapi, ketika anda mengirimkan pesan, anda juga menerima pesan. Anda menerima pesan anda sendiri (anda mendengar diri sendiri, merasakan gerakan anda sendiri, dan melihat banyak isyarat tubuh anda sendiri) dan anda menerima pesan dari orang lain (secara visual, melalui pendengaran, atau bahkan melalui rabaan dan penciuman). Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda memandangnya untuk mendapatkan tanggapan (untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati, persetujuan, dan sebagainya). Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non-verbal ini, anda menjalankan fungsi penerima.
  • Kompetensi Komunikasi
    Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain). Pengetabuan tentang tatacara perilaku nonverbal (misalnya kepatutan sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fisik) juga merupakan bagian dari kompetensi komunikasi.
    Dengan meningkatkan kompetensi anda, anda akan mempunyai banyak pilihan berperilaku. Makin banyak anda tahu tentang komunikasi (artinya, makin tinggi kompetensi anda), makin banyak pilihan, yang anda punyai untuk melakukan komunikasi sehari-hari. Proses ini serupa dengan proses mempelajari perbendaharaan kata: Makin banyak kata anda ketahui (artinya, makin tinggi kompetensi perbendaharaan kata anda), makin banyak cara yang anda miliki untuk mengungkapkan diri.
  • Feed Back
    Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila anda menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri. Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda tulis.
    Selain umpan balik sendiri ini, anda menerima umpan balik dari orang lain. Umpan balik ini dapat datang dalam berbagai bentuk: Kerutan dahi atau senyuman, anggukan atau gelengan kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah bentuk umpan balik.
  • Gangguan
    Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima.
    Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna).
  • Saluran
    Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran visual). Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori). Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil).
  • Pesan
    Pesan dalam komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh, busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan komunikasi.

3. Hambatan Komunikasi

Menurut Leonard R.S. dan George Strauss dalam Stoner james, A.F dan Charles Wankel sebagaimana yang dikutip oleh Herujito (2001), ada beberapa hambatan terhadap komunikasi yang efektif, yaitu :
  • Mendengar
    Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
  • Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui
  • Menilai sumber
    Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
  • Persepsi yang berbeda
    Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
  • Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda
    Kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
  • Sinyal nonverbal yang tidak konsisten
    Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
  • Pengaruh emosi
    Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
  • Gangguan
    Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.

4. Klasifikasi Komunikasi

  • Dari Segi Sifat
  1. Komunikasi Lisan
    komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka.lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.
    komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.
  2. Komunikasi Tulisan
    komunikasi tulisan adalah komunikasi yang di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima.Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain sebagainya.
    komunikasi tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.
  3. Komunikasi Verbal
    Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu  fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis.
  4. Komunikasi NonVerbal.
    Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi “tidak menggunakan kata” dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah  sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.
  • Dari Segi Arah
  1. Komunikasi ke bawah.
    Mengalir dari orang pada hierarki yang lebih tinggi ke jenjangyang lebih rendah. Misalnya dalam bentuk  instruksi, memoresmi, prosedur, pedoman kerja, pengumuman, dan sebagainya.
  2. Komunikasi ke atas
    Porsi ini sebenarnya dituntut untuk seimbang dengan komunikasike baawah. Berbeda dengan komunikasi ke  bawah, komunikasike atas mengalir dari orang pada hierarki yan lebih rendah kejenjang yang lebih tinggi.  Misalnya, dalam bentuk kotak sara,pertemuan kelompok, pengaduan, dan sebagainya.
  3. Komunikasi horizontal
    Merupakan pertimbangan utama dalam desain organisasi,namun organisasi yang efektif memerlukan juga  komunikasihorizontal yang sangat perlu bagi koordinasi dan integrasi dariberaneka ragam fungsi keorganisasian.  Misalnya, komunikasiantar produksi dan pemsaran dalam organisasi bisnis, dsb.
  4. Komunikasi diagonal
    Merupakan jalur komunikasi yang paling jarang digunakan,komunikasi diagonal penting dalam situasi ketika para anggiotatidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui jalur ini.
  • Dari Segi Lawan
  1. Komunikasi Satu Lawan Satu
    berbicara dengan lawan bicaras yang sama banyaknya.
  2. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)‏
    berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok.
  3. Kelompok Lawan Kelompok
    berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain.
Baca SelengkapnyaKonflik dan Komunikasi

Selasa, 14 Oktober 2014

Tugas Teori Organisasi Umum - Organisasi


1. Pengertian Organisasi 

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.


Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:

  • Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
  • James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  • Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
  • Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikanorganisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua  orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
  • Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakanorganisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
  • Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakanorganisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
  • James D Mooney berpendapat bahwa Organization is the form of every human, association for the assignment of common purpose atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
  • Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
  • Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. (Organization is a collection people, arranged into groups, working together to achieve some common objectives).

2. Macam-macam Bentuk Bagan Dalam Struktur Organisasi

Dalam suatu Organisasi pasti lah ada juga sebuh Stuktur nya jika dalam organisasi tidak ada strukturnya maka suatu perusahaan itu pasti akan bobrok dan hancur dalam penyusunan jabatannya masing-masing dan berikut adalah contoh dari gambar Bagan yang biasa perusahaan-perusahaan pakai pada umumnya yaitu:
  • Bagan Horizontal
Mengapa bagan tersebut di katakan horizontal karena pada bagan tersebut jika semakin banyak jabatan-jabatan yang di buat dalam perusahaan tersebut maka bagan ini akan semakin luas menyamping.
Bagan Struktur Organisasi Berbentuk Horizontal


  • Bagan Vertikal
Bagan vertikal adalah kebalikan dari bagan Horizontal. Bagan Vertikal pada umumnya bagan ini jika dalam perusahaan banyak sekali jabatan atau kepala-kepala bagian dari masing-masing divisi maka bagan ini akan semakin panjang ke bawah.
Bagan Sturktur Organisasi Berbentuk Vertikal

  • Bagan Lingkaran
Kenapa bagan ini berbentuk lingkaran karna mungkin dalam suatu perusahaan memang sangat memiliki perbedaan tersendiri dalam menyusun bagian-bagian dari perusahaan itu tersebut oleh karena itu banyak sekali model bagan yang terbentuk. pada model bagan ini jika setiap penambahan anggota maka bagan ini akan bertambah diameternya dan semakin membesar.
Bagan Struktur Oragnisasi Berbentuk Lingkaran

  • Bagan Piramid
Bagan ini sangat mudah digunakan karna bentuknya seperti Piramid yang menempatkan bagian-bagian dalam perusahaan yang paling tertinggi di letakan pada bagian TOP dan untuk karyawan di letakan MID dan untuk Office Boy di letakan pada Bagian LOWER.
Bagan Struktur Organisasi Berbentuk Piramid


3. Jenis-Jenis Organisasi

Organisasi dibagi menjadi 2, yaitu Organisasi Sosial dan Organisasi Komersil. Berikut ini pengertian dari tipe Organisasi tersebut.
  • Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial  yang dibentuk oleh masyarakat,baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang  tidak dapat mereka capai sendiri. Ada dua istilah yang digunakan, yaitu:”social institution” dan”lembaga  kemasyarakatan”.
  • Organisasi Komersil
Organisasi Komersil adalah organisasi yang berkembang di dunia ini sudah sangat berkembang pesat, dari tahun ketahun banyak terlahir organisasi-organisasi baru dan tidak pandang usia dari remaja sampai usia lanjut dari organisasi itu sendiri pun bnyak sekali tujuan-tujuan dari pembuatan organisai itu entah untuk mencari keuntungan (komersil) ataupun untuk social. Tetapi banyak diantara mereka yang merupakan pendiri dari organisasi itu hanya mengetahui tujuan nya saja tanpa mengerahui ciri-ciri organisasi itu dan teori dari organisasi.Terhubung dengan itu makalah ini dibuat untuk pembaca agar dapat mengenal lebih dari pengertian organisasi serta masyarakat juga dapat membuat organisasi itu sendiri dan dapat mengelola nya dengan baik.Inti organisasi belajar adalah kemampuan organisasi untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan organisasi.


4. Bentuk-Bentuk Kerjasama

  • Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.
  • Perseroan Komanditer (CV)
CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis finansial. Yang aktif mengurus perusahaan cv disebut sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif.
  • Joint Ventura
Joint Ventura atau Perusahaan Patungan adalah sebuah kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan kegiatan ekonomi bersama. Perusahaan ini umumnya untuk suatu proyek khusus saja dan bisa berupa badan hukum, kemitraan atau struktur resmi lainnya bergantung pada jumlah pertimbangan seperti pertanggungjawaban pajak dan kerugian.
  • Firma (FA)
Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama bersama, dalam mana tanggung jawab masing-masing anggota firma (disebut firmant) tidak terbatas; sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama. Demikian pula halnya jika menderita rugi, semuanya ikut menanggung (Basu Swastha, 1988:55).
  • Koperasi
Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967, koperasi indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
  • Trust
Suatu bentuk penggabungan atau kerjasama perusahaan secara horizontal untuk membatasi persaingan maupun rasionalisasi dalam bidang produksi dan penjualan.
  • Kartel
Kartel adalah bentuk kerjasama perusahaan dengan produksi barang dan jasa sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi persaingan. Kartel di bagi dalam beberapa bentuk : Kartel Kondisi (syarat), Kartel Harga, Kartel Produksi, Kartel Daerah dan Kartel Pembagian Laba.
  • Holding Company
Perusahaan yang berbentuk corp, yang menguasai sebagian besar saham dari
beberapa perusahaan.
Baca SelengkapnyaTugas Teori Organisasi Umum - Organisasi

Minggu, 24 Agustus 2014

Tikung Menikung

Di postingan ini, gue mau bahas tentang kejadian tikung menikung yang terjadi di Republik Indonesia ini. Ini bahasan yang serius sekali, jadi tolong baca dengan seksama dan penuh penghayatan. Yang gue maksud di sini bukan tikung menikung di arena balap antara Valentino Rossi sama Komeng, ataupun di arena sepakbola antara Christian Ronaldo dengan bolanya. Bukan itu, tapi disini yang gue maksud itu adalah tikung menikung dalam hal percintaan, Iya, PERCINTAAN, you know? Tau lah, kan kang tikung~ :p

Akhir-akhir ini gue banyak nemuin kejadian tikung menikung dalam keseharian gue, termasuk kejadian gue ditikung (lagi). Kemaren ada temen gue curhat sama gue, konon katanya dia ditikung sama temen baiknya dia sendiri. Sebagai orang yang berpengalaman korban tikung menikung gue pun sok menasehati dia. Biar dia santai kayak di pantai sambil di belai sama Raisa..iiiii. Alah opo iki. Maksa banget. -__-

Emang sakit banget sih rasanya ditikung, apalagi orang yang nikung kita itu adalah sahabat kita sendiri yang sering kali kita curhat ke dia dan sangat kita percaya. Ya rasanya itu kayak dicubit sama indukan Godzila gitu deh. Tapi mau gimana lagi kalau cinta sudah berkata lain. Cinta tumbuh karena keterbiasaan, semakin terbiasa kalian cerita tentang cewek yang kalian suka ke orang yang kalian percaya, semakin ada rasa penasaran dalam diri seseorang yang kalian percaya itu untuk juga mengenal orang yang kalian cinta dan lama-lama akan tumbuh rasa cinta diantara mereka berdua tanpa disangka oleh kalian. Ya kurang lebih seperti itu lah. Kalian gak salah juga sih cerita ke orang yang kalian percaya. Seperti yang gue pelajari waktu SMA, manusia itu mahluk sosial, manusia gak bakalan bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, termasuk dalam hal percintaan. Ya kalau pun bisa hidup sendiri, paling juga gak bakalan lama. Maklum dulu gue anak IPS. Hahaha

Emang dalam hal ini, kalian yang ditikung oleh teman kalian sendiri bakal hancur berkeping-keping bagaikan butiran debu. Dan pasti kalian berpikir, bahwa teman kalian gak punya hati bisa tega nyakitin perasaan kalian. KALIAN SALAH!!!! Kalau temen kalian gak punya hati, bagaimana dia bisa mencintai cewek yang kalian suka? Bodo. Emang. Gak usah ditanya, *kabur*

Dalam kejadian ini sebenernya gak ada yang salah, maupun yang benar. Si penikung dikatakan salah, juga bisa dikatakan benar juga. Dan orang yang ditikung juga tidak bisa dikatakan benar sepenuhnya. Lalu bagaimana? Ini sulit bung. Makanya gak ada yang mau bahas ini di Skripsi-nya. Enggak penting juga sih. -__-

Emang kalau bicara hati itu gak ada yang bisa disalahin kok. Sekarang gini, temen kalian suka sama cewek yang kalian suka, dan cewek yang kalian suka itu juga suka sama temen kalian. Kalian mau gimana? Mau mencegahnya? Kalau kalian mau mencegahnya, yang jahat sekarang siapa ayo? Tukang kebab yang dikitin daging terus harganya dimahalin gitu? Hayo bingungkan? Gue juga bingung ini........

Kalau menurut gue sebagai korban berpengalaman ini, kalian sebagai orang yang ditikung mencobalah untuk berbesar hati. Tenang, gak bikin mati kok yang namanya berbesar hati. Emang awalnya sakit, tapi lama-lama enak kok *opo iki.....*. Masa kalian mau merusak kebahagian teman sendiri? Dalam hal ini kan si cewek sukanya sama temen kalian. Beda ceritanya kalo si cewek sukanya sama kalian, itu yang patut diperjuangkan.
Dan coba perpikir, kenapa kalian ditikung? Mungkin kalian membosankan? Atau mungkin kalian kurang menarik di mata cewek yang kalian suka? Coba intropeksi dulu. Mungkin aja salah satu faktor kalian ditikung karna dari diri kalian sendiri.

Dan bagi Si Penikung, Kalian pasti punya hati kan? Coba deh kalian pikir dulu sebelum kalian nikung temen sendiri, pikirin itu perasaan temen yang kalian tikung, pikirin juga gimana persahabatan kalian nanti? Masa kalian mau persahabatan kalian hancur gara-gara cewek? Kalaupun gak bisa mikir juga gak apa-apa kok. Namanya juga cinta mau gimana lagi. Tapi omongin baik-baik sama teman yang kalian tikung. Buat dia mengerti keadaannya. Usahakan jangan bikin dia tambah sakit hati. Tapi inget bagi para Si Penikung, dari cerita rakyat negri seberang, konon katanya barang siapa yang mendapatkan perempuan dari hasil menikung, di masa depan akan ditikung juga. Gitu.....

Nih ada sedikit tips dari gue sebagai korban bagi para yang terkena tikung:
  1. Usahakan untuk mengendalikan diri. Biasanya orang yang terkena tikungan emosinya bakal meledak-ledak kayak tabung elpiji. Dan sebisa mungkin kalian harus mengendalikan agar suasana gak semakin kacau.
  2. Menjauhlah dari benda-benda tajam dan cairan apapun juga. Brabe dah urusannya.
  3. Mencobahlah untuk menjauh dari teman yang menikung kalian untuk menghilangkan sakit hati. Ingat, menjauh bukan untuk selamanya, tapi menjauh mempersiapkan hati untuk kembali lagi. Tsahhh~
  4. Carilah hiburan untuk melupakan kejadian itu. Contohnya cari target yang baru. Jangan sok-sokan trauma deh, Tenang aja.
Jadi, buat apa kalian merusak persahabatan kalian gara-gara wanita? Pikirkan baik-baik lagi deh sebelum menyesal. :)

Terima kasih untuk semua. Terima kasih juga buat yang disana. Gue udah ikhlas kok. Semoga lo bahagia sama dia. :)
Dan tetap semangat, tetap tegar bagi menjalankan kejombloan ini. Karna saya tau ini terasa berat bagi kalian. Kenapa gue tau? Karna gue juga jomblo. Hahaha



"Cinta itu indah jika kita mendapatkannya, dan persahabatan itu lebih indah jika kita mampu menjaganya."
Baca SelengkapnyaTikung Menikung

Kamis, 22 Mei 2014

Skill Mahasiswa

Cie yang kemaren dapet pengumuman kelulusan. Cie yang awalnya deg-degan jadi lega plus seneng gitu abis liat pengumuman. Selamat ya buat kalian anak SMA yang lulus. Terutama buat sekolah SMA gue dulu yaitu SMA Ananda, Selamat LULUS 100%. Dan buat kalian murid-murid SMA Ananda, kalian patut berbangga pada diri kalian sendiri karena perjuangan kalian selama 3 tahun gak sia-sia men. Tapi kalian jangan seneng dulu, kalian yang ingin melanjutkan pendidikan kalian ke universitas, kalian harus tau bahwa dunia perkuliahan itu lebih kejam men. Bukan seperti yang kalian bayangin. Beda banget yang kalian lihat di FTV-FTV. Gak sebebas, gak semenarik, gak seceria kayak di FTV. Bukan nakut-nakutin sih, bukan bikin kalian down gitu. Tapi emang dunia perkuliahan itu agak membuat kalian sadar kalau kalian itu harus menjadi pribadi yang mandiri dengan cara yang agak bikin kalian bilang, “Ohhh.... Begini ya kuliah. Kampret.”.

Yaps, dunia SMA sama dunia perkuliahan itu beda banget. Jadi anak SMA itu gampang banget. Istilahnya ya, kalau jadi anak SMA itu cukup masuk tiap hari dan ikutin/nurut sama guru aja nilai kalian pasti udah bagus kok. Nah coba kalau di perkuliahan, nurut sama dosen itu gak cukup. Kalian harus bener-bener kuasai materi, ngerjain tugas, kuis-kuis harus bisa, ujian harus bisa, dan praktek pun harus bisa, karena nilai itu murni dari kemampuan mahasiswanya itu sendiri dan mahasiswa dituntut harus bisa untuk masuk kedalam dunia pekerjaan. Kalau mahasiswa gak bisa sama sekali, dia bakalan jadi pengangguran nanti. Makannya itu jadi mahasiswa harus bener-bener serius, rajin, dan gak boleh santai-santai lagi.

Jadi mahasiswa itu gak segampang kalian pikirkan. Butuh skill-skill untuk jadi mahasiswa. Skill ini emang keliatan sepele (gak pake ‘r’) tapi jadi mahasiswa harus, mampu, kudu bisa skill-skill ini. Ini panduan kalian buat jadi mahasiswa yang baik dan benar.


  • Skill Management Waktu
Skill ini sangat penting untuk mahasiswa. Mahasiswa harus bisa skill ini. Kalau mahasiswa gak bisa bagi waktu, bisa hancur kehidupan mahasiswa itu. Mahasiswa harus kayak manager bagi dirinya sendiri. Dia harus buat dan atur jadwal.  Kapan kuliah, kapan ngerjain tugas-tugas, kapan main, kapan harus ketemu dosen karena ada janji tentang masalah mata kuliah, kapan presentasi tugasnya, dan lain-lainnya itu harus dibuat dan diatur jadwalnya.
Nih gue kasih contoh tentang betapa ribetnya “kapan ngerjain tugas-tugas” dan “kapan presentasi tugasnya”. Jadi di kuliahan itu tugas-tugas kadang-kadang gak secara individu atau dengan kata lain buat kelompok. Yaps... pasti kalian berpikir kalau berkelompok emang malah gampang. Tapi kalian salah. Berkelompok itu ribet......ribet ngatur jadwalnya. Misalnya kita ada 5 tugas mata kuliah, dan 5 tugas itu kelompoknya itu beda-beda anggota dari kelompok mata kuliah yang lainnya. Nah kita itu harus bagi dan atur jadwal kapan kelompok kita yang ini untuk tugas mata kuliah A dikerjain, kapan kelompok kita yang satunya lagi untuk mata kuliah B dikerjain, dan begitu seterusnya. Jadwal untuk kelompok tugas mata kuliah A gak boleh berbenturan dengan jadwal kelompok tugas mata kuliah B, C, D, dan E. Bisa dibayangin kan betapa ribetnya jadi mahasiswa. Keep smile~
Nah belum sampe situ aja. Kalau kalian udah selesai ngerjain tugas-tugas kelompok mata kuliah A, B, C, D, dan E, sekarang ribet ngatur jadwal “kapan presentasinya?”, karena dosen itu gak ngatur jadwal kalian kapan presentasinya, gak kayak guru di SMA yang bilang, “Minggu 1 bagian kelompok A ya, Minggu 2 bagian kelompok B ya, .......”. Dosen sama guru itu beda men. Guru masih cari-cari kita untuk ngerjain dan ngumpulin tugas-tugas kita, kalau dosen itu bodo amat dengan segala mahasiswanya ngerjain tugas atau enggak, mahasiswanya presentasiin tugasnya atau enggak, mahasiswanya lulus mata kulianya atau enggak. Dengan kata lain  dosen mengajarin kita untuk mandiri.

  • Skill Management Keuangan
Yaps skill ini juga penting bagi mahasiswa. Apalagi bagi mahasiswa yang nge-kos dan dikasih/ditransfer uang perbulan. Mereka harus bisa skill ini untuk bisa bertahan hidup di kos-kosan dan kampus selama sebulan dengan uang perbulanannya itu. Kalau mereka gak bisa menguasain skill ini, mahasiswa akan berantakan hidup dan usus-usus yang ada diperutnya karena hidupnya cuma makan mie yang disebabkan karena duitnya gak cukup buat beli makanan yang begizi. Mahasiswa itu harus bisa bagi uang perbulannya untuk duit makan, duit main, duit photocopy-an materi-materi/tugas-tugas dosen, duit buat nabung.....itupun kalau duitnya masih lebih. Keep smile~


  • Skill Management Baju yang Pengen Dipake
Skill ini emang keliatan sepele dimata kalian anak SMA yang ini melanjutkan ke universitas. Tapi bagi kami para mahasiswa, skill ini cukup penting untuk bisa hidup dan eksis di kampus. Bagi anak SMA, alasan kalian ingin cepat-cepat kuliah karena seragamnya pake baju bebas bukan pake baju seragam. Tapi setelah kalian sudah menjadi mahasiswa, alasan itu akan berubah menjadi bencana. Jadi mahasiswa itu harus bisa management kapan pake baju A, kapan pake baju B, dan begitu seterusnya. Skill ini dibutuhkan agar mahasiswa gak keliatan pake “baju itu-itu aja” dan tetap eksis di kampus.


Gimana? Bisa bayangin kehidupan mahasiswa yang ribet itu kan? Jangan kaget ya.

Memang kehidupan mahasiswa gak seasik dan sesimple yang kalian bayangkan. Udah ah jangan down gitu. Nanti juga lama-lama kalian bisa kok jadi mahasiswa. Ingat... “BISA KARENA TERBIASA”.
Tapi jadi mahasiswa itu asik kok. Ada seru-seruannya juga, ada asiknya juga. Namanya juga hidup sob. Ada senang ada susah, ada atas ada bawah, ada gebetan ada mantan.  Keep smile~

Tetap semangat untuk kuliah ya dan tetap semangat mengejar cita-cita kalian! Kalian pasti bisa! :) 
Baca SelengkapnyaSkill Mahasiswa

Selasa, 25 Februari 2014

Belajar dari Gengsi dan Malu

Jadi inget dulu pernah suka sama seseorang. Hampir dapet sih. Tapi karna cuma masalah sifat gengsi dan malu yang ada di diri gue ya akhirnya dia lepas dari dekapan gue dan gue ditinggal begitu aja. Kesalahan karena sifat gengsi dan malu di dlm diri gue itu  yang membuat dia ninggalin gue. Padahal kalo gue gak punya semua sifat itu di dalam diri gue, gue pasti bakal dapetin dia.

Mulai dari gue malu-malu kalau ketemu dia. Padahal kalau di bbm, gue sama dia itu deket banget, tp giliran ketemu itu rasanya aneh aja. Ya istilahnya gue sama dia kalo berpapasan ya cuma lirik-lirikan doang alias curi-curi pandang. Dan kalo pas di momen curi-curi pandang itu mata kita saling bertatapan itu rasanya kayak awkward bgt dah. Antara malu dan pengen ketawa. Rasanya pengen bilang, “Cie liat-liat gue. Jgn liat-liat ah. Emang gue baju-baju di mall-mall apa pake diliat-liat. Hahaha”.

Jadi gini kelas gue dibawah, kelas dia diatas. Padahal gue udah bela-belain ke atas dan dia ngasih kode ke gue dengan dia selalu duduk di lantai sendirian. “KENAPA GUE GAK NYAMPERIN AJA DAN LANGSUNG DUDUK DISEBELAH DIA??!!“, itu pertanyaan gue sampe sekarang dan penyesalan sampe sekarang. Karena gue dulu berpikir masih malu ngobrol sama dia. Boro-boro ngobrol, ketemu dia aja gue masih malu. Paling kalo ketemu, gue cuma say hello doang sambil ngacak-acakin rambut dia doang. Pfftttt... :')

Padahal gue dulu waktu SMA, di sekolah itu gak bisa diem, dan malu-malu in. Istilahnya ya urat malu gue udah putus. Tapi kenapa kalau ketemu dia itu gue berubah bgt. Gue jadi pemalu, pendiem kalo ketemu sama dia. Yap disini “malu” adalah penghalangnya. Coba waktu itu gue gak cuma kelantai atas buat ngeliat dia doang, tapi langsung duduk disebelah dia yang udah duduk sendirian dan istilahnya dia udah ngasih kode ke gue buat ngobrol-ngobrol berdua. AHHHH!!!!!! DAMN!!!!! KAMPRET!!!!!! SEMPAK FIR’AUN!!!!!! KECOA BUNTING!!!!!!! KUTU KUPRET!!!!!! KADAL CACINGAN!!!!!!!

Kedua pas hari valentine. Gue gengsi dan malu ngasih seperangkat alat sholat dibayar tunai ke dia langsung. Eh maksudnya seperangkat coklat berbentuk bunga dan boneka ke dia. Alhasil gue pake kurir pengantar barang yang dibayar dengan ucapan, “Thx ya kawan. Emang lu temen gue dah!”. Gue suruh temen gue buat kasih semua itu ke dia tanpa dia tau kalau itu semua dari gue. Yap... temen gue emang kayak JNE. Jadi gue nyuruh temen gue kasih barang itu ke dia tanpa dia tau kalau itu dari gue. Tapi akhirnya dia tau kalau itu semua dari gue. Jadi setiap saat dia nanya ke gue kalau itu dari gue atau bukan. Yaudah gue ngeles aja dan bilang, “Bukan dari gue kok. Mungkin satpam berbulu domba itulah diam-diam suka padamu. Hati-hatilah nak!”.

Pasti semua yang baca tulisan ini bingung ya kenapa dia gak boleh tau kalau coklat berbetuk bunga dan boneka itu dari gue? IYA GUE SEKARANG JUGA BINGUNG KENAPA!!!! Mungkin dulu gue merasa gengsi dan malu aja kalau kasih barang yang bersifat romantis gitu ke cewek, apalagi kalau ke dia. Yap... gue agak awkward aja gitu kalau ngelakuin hal-hal yang bersifat romantis kayak gitu. Ya secara muka gue sangar dan garang gini ngelakuin kayak gitu sih?! Apalagi kalo diliatin banyak orang. AWKWARD BANGET!!!!! Istilahnya gue gengsi bgt waktu itu. SEMPAK!!!!! KERUPUK ALOT!!!!!! KANDANG TUYUL!!!!! NENEK NENEK SALTO!!!!!! GARPU KANG SOMAY!!!!! YANG TENGAHNYA OMPONG!!!! AAAAAA!!!!!!!!!!

Dan itu salah satu contoh kelakuan gue dari sifat gengsi dan malu itu yang membuat gue jauh dari dia. Dan gue sadar kalau dulu gue gak punya sifat kayak gitu mungkin GUE UDAH DAPETIN DIA BROOO!!!!!! Emang penyesalan datangnya telat ya..... telat 3 bulan..... kayak anak SMA lagi hamil..... :|

Yaudahlah yang lalu biarlah berlalu. Sekarang saatnya gue merubah dan membuang sifat itu dari dalam diri gue. Itu semua pembelajaran bagi gue. Kata guru sejarah gue dulu pernah bilang, “BELAJAR SEJARAH itu bukan hanya mengingat masa lalu doang, tapi mengingat kesalahan-kesalahan yg pernah terjadi di masa lalu supaya gak terulang lagi di masa depan. Itu baru yang namanya BELAJAR.”.

Gue pernah berpikir, andai gue punya mesin waktu dan gue kembali ke waktu itu. Gue gak bakal melakukan semua hal bodoh yang membuat gue jauh dari dia. 
Tapi sekarang gue sadar, gak perlu lah berharap punya mesin waktu supaya bisa ke masa lalu dan merubah kesalahan yang terjadi waktu itu. Yang paling terpenting itu tetap menjalani masa depan tanpa mengulangi kesalahan masa lalu di masa depan.

Kalo di dunia ini ada mesin waktu, di dunia ini gak akan ada namanya PEMBELAJARAN. Padahal pembelajaran itu penting bagi hidup kita supaya lebih baik.

Dan setiap hari esok, gue pasti belajar dari kesalahan yang gue buat di hari kemarin. Dan gue gak mau jatuh kelubang yang sama. Kalau tetep jatuh ke lubang yang sama itu namanya BUKAN BELAJAR.

Ini  kata-kata gue kok jadi kayak Mario Teguh sih. Okelah besok gue ganti nama aja jadi Charlie Teguh deh.... Super sekali bung.... Lupakan.... :|
Baca SelengkapnyaBelajar dari Gengsi dan Malu